(PERTOLONGAN PERTAMA PASIEN / KORBAN TIDAK SADARKAN DIRI DENGAN HENTI NAFAS DAN HENTI JANTUNG)
Jantung
dan paru paru merupakan organ fital manusia. Ketika kita dilakukan pemeriksaan
fisik setidaknya dilakukan cek heart rate (kecepatan detak jantung) dan
Respiratoru rate (kecepatan nafas). Kondisi Henti nafas adalah ketika pasien
tidak bernafas lagi, dapat didengarkan dan dirasakan ada tidak nafas dari
hidung serta dilihat ada tidak naik turunnya dada yang menandakan pasien masih
bernafas. Kondisi Henti jantung adalah ketika sudah tidak dapat dirasakan detak
jantungnya, dapat dicek pada leher pasien (nadi karotis) menggunakan jari
telunjuk dan jari tengah. Kondisi tersebut mungkin terjadi disekitar kita, oleh
karena itu kita tahu sedikit cara melakukan pertolongan pertama sebelum
pertolongan medis datang.
Berikut
ini langkah langkah mengatasi atau menanggulangi pasien atau korban yang tak
sadarkan diri dengan henti nafas dan henti jantung:
1 1
Pastikan
keamanan tempat tkp (Tempat kejadian perkara). Keamanan
pasien dari lingkungan dan keamanan kita sebagai penolong. Misalnya di tengah
jalan perlu dibawa ditempat aman dulu.
1 2
Cek
ada tidak nafas dan cek ada tidak nya detak jantung. Cek respond dan kesadaran pasien. Cek detak jantung pada nadi
karotis bagian leher.
3
Minta
tolong, minta telponkan rumah sakit atau ambulans dan katakan ada pasien henti
nafas dan henti jantung. Pastikan anda
tidak sendirian setidaknya ada satu orang selain anda, untuk legalitas atau
sebagai saksi.
1 4
Atur
posisi penolong : petugas
berlutut setinggi bahu pasien, di sebelah kanan pasien. Posisi pasien berbaring
di tempat yang keras dan datar seperti lantai.
1 5
Lakukan
kompresi pada bagian dada sebanyak 30 kali. Cara mencari tempat kompresi dengan
meletakkan jari telunjuk dan jari tengah pada tulang dada bagian dada bagian
bawah. Kemudian letakkan telapak tangan tangan satunya disebelah kedua jari.
Lalu tumpukkan tangan yang tadi untuk mencari tulang dada diatas tangan satunya
dan siap melakukan kompresi.
Teknik kompresi pastikan lengan lurus dan gunakan tumpuan dengan
bahu sehingga tidak mudah lelah.
Kompresi dengan kecepatan 100x per menit, atau secara ritmik, cepat
dan kuat akan tetapi pastikan dada kembali normal dulu baru ditekan lagi.
1 6
Buka
jalan Nafas : Lakukan
pembukaan jalan nafas dengan teknik Head tilt dan Chin lift atau Jaw Thrust
ketika terjadi luka daerah cervical (leher).
1 7
Bersihkan
mulut dari benda yang mengganggu jalan nafas seperti gigi atau benda asing lain
dengan teknik finger sweep
1 8
Berikan
Nafas buatan sebanyak 2 kali : Lakukan
nafas buatan 2x secara efektif. Efektifitasnya ditandai dengan naiknya dada
ketika diberikan nafas buatan.
1 9 Lakukan
cek detak jantung dan pernafasan : Setelah kompresi dan nafas buatan dilakukan
pengecekan apakah detak jantung dan pernafasan sudah kembali normal atau
belaum. Cek pada nadi karotis di leher pasien. Dan rasakan nafas pasien dari
hidung dan naik turunnya dada pasien.
1 10
A.
bila detak jantung dan nafas belum muncul: Lakukan
lagi kompresi dan nafas buatan sebanyak lima (5) siklus. Satu (1) siklus
terdiri dari 30 kompresi dan 2x Nafas buatan. Setiap selesai lima siklus cek
lagi detak jantung dan jalan nafas. Bila masih belum muncul, lakukan 5 siklus
lagi .
10.B.
Bila detak jantung sudah muncul, tetapi Nafas belum muncul : lakukan nafas buatan sebanya 10-12x, lalu cek nafas, bila nafas
belum muncul lakukan nafas buatan lagi..
10.C.
Bila detak jantung dan nafas sudah muncul :
Atur pasien dalam Posisi stabil. Pasien tidur miring dengan mengganjal leher
dengan tangan agar jalan nafas tetap lancar.
0 Response to " Resusitasi Jantung dan Paru BASIC LIFE SUPPORT "
Post a Comment